Sabtu, 25 April 2009

kisah sukses seorang mantan petugas keamanan

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.

Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang, Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan kerasnya kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan ibarat roda yang berputar.
>
Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada diatas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan 50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji. Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks perumahan Pesona Depok.

Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. “Karena mereka bekerjalah saya mendapat rezeki.”, katanya. Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu. “Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri.” Katanya.

Prinsip manajemen “Bismillah” itu telah dilakukan ketika mulai berusaha pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai tukang taman,sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15 meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.

Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar 10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat, Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin, zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa berhasil. Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51 juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli tanah,
membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2. Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4 masih dalam tahap pematangan tanah.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600 juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat. Setelah itu, ketika
beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada perbedaan antara bawahan dan atasan. Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.

“Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya.” Kata pria yang sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat menanam padi. “Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda kalau kita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh”. Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri. “Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk kesejahteraan karyawan dan sosial.” Katanya.

Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp 70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.

“Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol.” Kata Fauzi. ” Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri dengan tulus apa yang
telah kita miliki hari ini, niscaya sepanjang hari kita bisa menikmati hidup ini dengan bahagia”



Fenomena khasiat air dukun cilik Ponari telah membius berjuta orang. Bahkan mereka rela ngantri berdesak-desakan, berhari-hari, dari daerah asal yg jauh disana, bahkan ada yang mati keinjak-injak segala, sampai akhirnya praktek dukun cilik Ponari harus dihentikan polisi.

Beberapa hari lalu, air comberan rumah ponari puh jadi rebutan. Kemudian, banyak orang yang mengusulkan supaya batunya ponari dicelupkan ke telaga atau laut, supaya bisa dimanfaatkan oleh semua orang.

Nah,.. kini harapan itu bukan cuma harapan lagi. Karena kini air berkhasiat Ponari telah diproduksi masal, dan telah masuk ke rak-rak utama supermarket di seluruh pelosok tanah air,..


SEPATU LUKIS BERMOTIF TULISAN MULAI BOOMING

Sepatu putih polos atau dikenal dengan sepatu kanvas murah bisa menjadi mahal jika diberi karya sentuhan lukisan tangan sendiri. Dedy Hikmat (19), pemuda bandung ini menyelami usaha unik ini. Dey, begitu sapaannya menghadirkan produk sepatu lukisnya dengan berbagai karakter remaja dengan kombinasi warna yang ceria. alhasil banyak produknya yang diminati kalangan remaja. Untuk tren produk, selain menciptakan gambar, motif dan warna -warna sendiri, ia juga mengkombinasikan gambar motifnya disesuaikan dengan permintaan pelanggan terutama remaja dan ini menyebabkan sepatu lukisnya semakin eye catching.

kelebihan dari sepatu lukisnya ini diantaranya: motif yang beragam, warna yang tajam, dan ia berusaha selalu up to date. Dalam sebulan ia bisa memproduksi sekitar 30 sepatu dengan lebih dari desain motif. adapun harga yang ditawarkan Rp 150.000 ukuran dewasa (36-37). pemasaran produknya menggunakan media online, seperti friendster dan www.kaskus.us. seiring banyaknnya permintaan dalam sebulan ia bisa mengahasilkan omset sebesar Rp 10 juta dengan keuntungan sekitar 50 %. Ke depan Dey berencana akan mengembangkan usahanya dengan menambah media pada tas dan jaket serta membuka kursus lukis tangan.

Asumsi pendapatan Dey perbulan dari usaha lukisnya

1. modal awal (april 2008 ) Rp 500.000

* Beli Sepatu Rp 300.000
* Bahan Dasar Rp 100.000
* Alat Lukis Rp 100.000

2. Bahan Dasar dan Penunjang Rp 4.000.000

* Sepatu Rp 2.600.000
* Cat Rp 1.400.000

3. Biaya Operasional Rp 1.000.0000

* Sewa Tempat Rp 500.000
* Transportasi Rp 500.000

4. Omset Rp 10.000.000
5. Keuntungan Rp 5.000.000

Template by : kendhin x-template.blogspot.com